Rabu, 09 Juni 2010

Kegagalan Pancasila

Assalamualaikum wr.wb

Apakah anda seorang warga negara Indonesia ?
Jika iya, pasti anda tahu apa itu Pancasila. Ya, pancasila adalah ideologi bangsa indonesia,dan dasar negara sekaligus cita-cita yang terus diupayakan untuk diwujudkan. Apabila anda seorang pelajar dan perrnah jadi pelajar tentu setiap upacara bendera Pacasila selalu disebutkan dan diikutioleh pesertanya.
Namun sayangnya, ideologi yang dibuat dan dipikirkan oleh para "founding fathers" negara kita (bapak soekarno dan kawan-kawan) ini sekarang terbangkalai. Mengapa oh mengapa ? kalo menurut pandangan saya,pancasila dianggap terlalu muluk oleh sebagian besar orang, dan skeptisnya warga kita terhadap pancasila adalah penyebabnya.
Pancasila terlalu muluk ?
oh ya, untuk disebut sebagai cita-cita jelaslah pancasila terlalu muluk, karena untuk mewujudkan apa yang ada dalam pancasila sangatlah sulit dan hinga saat ini pun faktanya sila-sila pancasila masih terus menerus "dilanggar". untuk membuktikannya mari kita tinjau sila-sial pancasila satu persatu :

1. Ketuhanan yang maha esa
Pada sila ini diharapkan warga indonesia agar percaya pada kekuatan yang mengatur segalnya yaitu tuhan, namun karena keberagaman agama yang ada di negeri kita maka disebutlah tuhan yang maha esa, bukan Allah SWT yang merupakan tuhan umat islam (founding fathers adalah orang islam) dan pada piagam jakarta pun disebutkan menjalankan sesuai syariat islam. Hal ini pun didukung oleh Undan-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara yaitu "setiap warga negara berhak memeluk agama dan kepercayaan masing-masing."
Namun apalah yang terjadi pada saat ini,jangankan bertuhan, warga indonesia beradab pun tidak. Bila ditinjau dari segi agama maka kesalahannya adalah masih banyak rakyatkita yang percaya akan tahayul, dukun, ilmu gaib, kekuatan gaib dan lain sebagainya. Padahal jelaslah bahwa kekuatan terkuat adalah Allah SWT.
Bila ditinjau dari segi hukum, maka warga indonesia tidak mengindahkan apa yang telah diriwatkan pada konstitusi negara, dan ideologi bangsa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Pada sila ini para pendiri negara menginginkan bahwa dikemudian hari rakyat indonesia menjadi manusia yang sebenar-benarnya manusia, padahal seperti kita tahu,tak ada manusia yang sempurna, pasti tak ada manusia yang luput dari keasalahan. Hal ini menunujukan cita-cita muluk bangsa indonesia.
Bila kita bicara adil, maka adil kah kehidupan di negeri kita ? ya jawabannya tentu saja tidak. Perbedaan dan ketimpangan sosial antara si miskin dan si kaya serta perbedaan antara rakyat biasadan pejabat, bahkan rakyat negeri kita ini masih membedakan antara orang cacat dan normal,Nauzubilahimin dzalik. Apakah keadilan ada di negeri kita ? orang yang jelas-jelas salah divonis bebas oleh pengadilan, justru orang yang hanya melakukan kesalahan kecil yang masih dapat ditoleransi diberi hukuman. Bahkan kita lihat perbedaan pelayana di penjara para koruptor dengan Narapidana kasus-kasus non korupsi, jelas jauh berbeda.
Beradab ? Para koruptor telah memakan mentah--menath kata beradab,meraka telah mengingkari janji mereka pada negara, bangsa, dan keluarga mereka, terkutuklah wahai kalian para koruptor.

3. Persatuan Indonesia
Pada sila ini tentu saja para pendiri negara menginginkan seluruh wilayah yang berhasil mereka merdekakan tahun 1945 dan diproklmirkan sebagai wilayah NKRI tetap bersatu. Mulai dari sabang samapi merauke, dan dari miangas sampai pulau rote tetap milik NKRI.
Namun apakah kita bersatu ? tentu saja jawabannya tidak, bila kita melihat fakta. Di berbagai daerah masih terjadi usaha-usaha untuk memerdekakan diri dari NKRI, sebut saja Provinsi Nangro Aceh Darussalam yang ingin merdeka dengan GAM-nya, Provinsi Maluku dengan RMS-nya, atau Provinsi Papua dengan OPM-nya. Bahkan Timor Leste berhasil lepas tahun 2000. yah beginilah negeri kita yang terus terpecah belah. Apakah penyebabnya ?
Penyebab utama adalah ketidakpuasaan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, karena pemerintah pusat selalu memprioritaskan pembangunan di pulau Jawa dibandingkan daerah lain. Dengan merdeka mereka berpikir mungkin akan lebih mudah mengatur tatanan pemerintahan dan pembangunan tanpa hru menunggu instruksi pusat.
Penyebab lain adalah mereka para pemimpin daerah yang semakin pintartak mau lagi daerahnya diperalat oleh pusat. Contoh adalah papua dan kalimantan, sumber daya alam papua dan kalimantan sangatlah berlimpah, namun mana yang lebih makmur orang kalimantan atau jawa ? nah itulah penyebabnya, daerah tak mau lagi digunakan sebagai pemasok keuntungan ke pusat padahal daerahnya sendiri tidak mendapat keuntungan tersebut, mekipun dapat pasti hanya sekitar 35%, dan sisanya diambil oleh pusat.
Penyebab lainnya adalah rasa fanatisme terhadap daerah masing-masing sangatlah tinggi. cobalah lihat pertandingan sepakbola, kala persija menjamu persib atau sebaliknya, maka peluang terjadinya keributan adalah 95%. Sungguh ironis, padahal kita satu bangsa, namun ternyata kulit daerah masih menyeubungi kita.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Nah, sila ini boleh dibilang sebagai sila yang paling "sukses" bahkan pada saat baru lima tahun baru merdeka sila ini telah terwujud (1950). Sila jelas bisa terwujud karena adanya sistem pmungutan suara atau PEMILU untuik memilih wakil-wakil rakya di parlemen, sekaligus pemimpin negara. Namun, seolah tak mau ketinggalan dari sila lain, sila ini pun punya sisi gagalnya. apakah itu ?
meskipun prosesnya sukses, namun mari kita toleh pada outputnya, hampir setiap hari mungkin kita dengar berita tentang mereka di media masa. yang terhangat adalah pengajuan dana aspirasi total 8.4 triliyun rupiah, jumlah yang waw, fantastis. atau kasus penggelapan dana pajak, aksi saling pukul antar angota dewan, adu mulut, atau lainnya. Yap tak salah lagi kegagalannya adalah moral pari wakil rakyat yang mewakili 3 sila sebelumnya plus korupsi, skandal seks, dan kejahatan terselubung.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Yak, sila ini adalah yang paling gagal, mungkin haya sekedar mengulang dari sila kedua "Perbedaan dan ketimpangan sosial antara si miskin dan si kaya serta perbedaan antara rakyat biasadan pejabat, bahkan rakyat negeri kita ini masih membedakan antara orang cacat dan normal,Nauzubilahimin dzalik. Apakah keadilan ada di negeri kita ? orang yang jelas-jelas salah divonis bebas oleh pengadilan, justru orang yang hanya melakukan kesalahan kecil yang masih dapat ditoleransi diberi hukuman. Bahkan kita lihat perbedaan pelayana di penjara para koruptor dengan Narapidana kasus-kasus non korupsi, jelas jauh berbeda."

oke, kesimpulannnya pancasila adalah cita-cita yang muluk yang dibuat oleh para pemikiran pendiri bangsa yang "kolot". karena apa yang ada dalam pancasilahanya dapat diwujudkan pada saat itu dan hanya tepat pada saat negara kita baru merdeka. yap mungkin sekian dulu.

Wassalamualaikum wr.wb

1 komentar:

  1. sebenarnya pancasila itu tergantung yang menjalankannya, bukan salah pancasilanya

    BalasHapus