Jumat, 03 September 2010

Percaya pada Presiden



Anda semua sebagai warga negara indonesia pasti tahu dia siapa, yak dia adalah presiden kita yang sekarang yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, presiden ke-6 RI.

Pada hari rabu, tanggal 1 september 2010 kemarin beliau menyampaikan sebuah pidato di mabes brimob, dan pada pertengahan agustus yang lalu beliau juga menyampaikan pidato kepresidenannya.

Namun yang ingin saya bahas adalah bukan soal isi pidatonya, meskipun menyangkut tapi tidak sepenuhnya. Yang mau saya bahas adalah MENGAPA BANYAK ORANG MENGANGGAP BAHWA PIDATO BELIAU SALAH.

Saya ingin concern ke masalah pidato beliau yang berhubungan dengan hubungan politik indonesia-malaysia.

Banyak orang menilai bahwa isi pidato beliau terlalu lembek dan tak berani mengambil sikap tegas terhadap malaysia, padahal menurut saya apapun keputusan yang telah diambil oleh beliau adalah benar dan semua dunia internasional pun mendukung sikap bersahabat tersebut.

Buat saya seorang presiden adalah pemimpin tertingi di negara kita yang menganut sistem presidensial, dan semua keputusan beliau adalah mutlak.

Apabila kita geram terhadap sikap negeri tetangga malaysia, coba kita berkaca, kesalahan siapa kah itu ? apakah benar malaysia dan pemerintah yang salah ?
tentu saja menurut saya bukan.

Menurut saya semuanya itu adalah kesalahan sikap rakyat indonesia sendiri, mengapa ? karena rakyat indonesia yang dipimpin oleh beliau saja tak menghormati beliau sebagai seorang pemimpin, rakyat indonesia juga tak menghormati pemerintah.
Bagaimana beliau dan pemerintah mau dihormati oleh malaysia dan dunia, ayolah berpikir wahai rakyat yang ada di luar sana.
hal itu lah yang membuat malaysia berani melecehkan kita, karena kita tak hormat pada pemimpin dan membuat pemimpin kita tak punya wibawa. saya kecewa terhadap semuanya yang telah terjadi.

menurut saya hal ini terjadi pun karena demokrasi di indonesia selepas masa reformasi sudah terlalu vulgar, semua rakyat dari lapisan bawah tau tentang permasalahn yangadadi lapisan atas. hal ini tak lepas dari peran media.
Media di indonesia baik yang netral atau pun yang di pengaruhi politik sama-sama keterlaluan. Namun media netral masih bisa mendukung pemerintah dan mendukung kebijakan pemerintah.
Coba tengok media yang ditunggangi oposisi, mereka selalu saja menyebarkan kabar-kabar tak sedap soal pemerintah dan selalu menjadi provokator atas masalah bangsa, dengan menyangkut pautkan nya pada kesalahan pemerintah. sebagai contoh pada saat heboh banyak ledakan tabung gas 3 kg, mereka menyalahkan pertamina dan pemerintah, padahal yang pakai gas siapa yang disalahin siapa ? kalo meledak ya salah yang pakai dong. iya gak ?

rakyat indonesia telah berhasil diprovokasi dan dan dibodohi oleh media, jangan mau lah kita samapi begitu, mari lah kita berpikir lagi. Percayalah pada pemerintah percayalah pada presiden, karen saya yakin semua kebijakan yang ada diambil untuk kepentingan rakyat, apabila ada efek negatif wajar, untuk mencapai sesuatu harus ada pengorbanan kan ?

Saya bukan lah antek pemerintah saya bukan koalisi, saya buka oposisi, tapi saya hanya ingin membela hukum, kebenaran,konstitusi dan ideologi. saya juga bukan antek malaysia, saya hanya orang indonesia biasa.

Semua negara di dunia ini adalah sahabat kita, termasuk negeri serumpun tetangga


1 komentar:

  1. Hmmm, pada dasarnya argumen dengan itu baik tp tidak cukup dengan commonsense. Commonsense anda baik tapi tidak berdasar data yang valid

    BalasHapus